Saturday, 28 July 2012

Muslim Rohingnya Memanggil !?

Assalamualaikum Warahmatullah...

Sebuah kejadian yang menjadi renungan buat ramadhan kali ini, hari demi hari korban terus berjatuhan di Tanah Myanmar yang kenyataannya korban tersebut ialah saudara kita sesama muslim. Pembantaian teruas dilakukan pihak pemerintah  Myanmar kepada umat muslim rohingnya.Dari data yang ada sudah sekitar 650 dari sebanyak satu juta Muslim Rohingya tewas selama bentrokan terjadi di wilayah barat Rakhine, Myanmar. Sementara sekitar 1.200 orang lainnya dinyatakan hilang, dan 90 ribu Muslim Rohingya kini terlantar.  Pemerintah Myanmar sendiri tidak mengakui Muslim Rohingya dan menyebut mereka sebagai imigran gelap, meskipun mereka tinggal di negara itu selama beberapa generasi, kata Muslimin. Akibatnya Muslim Rohingya terpaksa mengungsi ke berbagai negara terdekat, seperti di Bangladesh sekitar 400 ribu jiwa, di Thailand 60 ribu jiwa, di Pakistan 40 ribu jiwa dan di Malaysia sekitar 40 ribu jiwa.

Populasi Muslim Rohingya di Myanmar sekitar 4,0 persen atau hanya sekitar 1,7 juta jiwa dari total penduduk negara itu sekitar 42,7 juta jiwa. Jumlah itu menurun drastis dari catatan pada dokumen Images Asia 'Report On The Situasion For Muslim In Burma pada Mei 1997'yang dalam laporan itu umat Muslim mendekati tujuh juta jiwa, kata Muslimin.
Lantas apakah kita hanya berdiam di Wilayah yang umat Muslimnya paling besar ini? atau peduli dengan menggelar aksi pengutukan demi pengutukan terhadap pemerintah Myanmar? Mungkin itu hanya untuk menaikkan semangat perjuangan membela muslim, Menyadarkan masyarakat, dan sesudah itu pada bingung ketika pemerintah Myanmar masih tetap menjalankan aksinya. MUI juga meminta Pemerintah Indonesia untuk mendesak PBB melakukan langkah konkret menindaklanjuti peristiwa kekerasan dan pelanggaran HAM yang dialami muslim Rohingya.
“Sangat disesalkan hingga saat ini Dewan Keamanan PBB belum mengirimkan pasukan perdamaian untuk melindungi etnis Rohingya di Myanmar,” katanya.

Apakah sudah cukup dengan itu?
saya pikir tidak kawan-kawan.. Saya yakin banyak lembaga-lemabaga muslim, organisasi-organisasi muslim yang kemudian tangap akan kejadian ini, sebagian bertindak untuk menggelar aksi protes dan pendesakan terhadappemerintah indonesia untuk membantu menyelesaikan bentrokan di Myanmar dan sebagaian ada juga yang sama sekali belum menggelar aksi apapun tetapi kemudian sedang mempersiapkan Aksi yang Insyaallah langsung tepat pada sasaran dan tentu berdampak positif bagi saudara-sauadara kita Muslim Rohingnya.

Mari doakan Muslim Rohingnya, sambut panggilan mereka dengan semangat persaudaraan muslim pada diri kita...



Wassalamu'alaikum Warahmatullah..
Mahfuzi Irwan Saragih --

Friday, 27 July 2012

KAMUS KECIL BAHASA TANJUNGBALAI


KAMUS BAHASA TANJUNG BALAI

01. Pinomat = setidak-tidaknya
02. Pangulok = tukang gombal/pembohong
03. Tacaghingak = termangu melihat keadaan
04. Anggo = Hantu yang bersuara dengan hidung sengau,
suka datang kerumah minta kerak nasi ( mitos masyarakat)
05. Puntianak = Kuntilanak
06. Induk polong = biang kerok/provokator
07. Maleak = meleleh/memuakkan dengan gaya keperempuan-perempuanan
08. Basuntil = mengulum-ngulum gulungan tembakau di bibir
(kebiasaan orang-orang tua)
09. Moh = Ayo/Mengajak
10. Ceng = game over/berhenti dari permainan
11. Mancilat = Menipu dalam permainan
12. Mangulagh (gh=r) = berdalih mengelak dari pekerjaan/tanggungjawab
13. Tacongang = Terpana/kagum sangat
14. Disontap Ta'un = ditarik syaitan (doa buruk orang tua yang
kalap dengan kejahatan anaknya)
15. Lotup = pukulan keras tangan/tinju
16. Longsut = pukulan panjang dengan tangan
17. Honjut = pukulan tangan bertenaga
18. Dopak = pukulan tamparan/menampar
19. Kilik = menggiring bola sendirian/tanpa kerjasama dengan
kawan dalam permainan bola kaki
20. Mancaghut (gh=r) = memaki-maki
21. Mangiligh (gh-r) = Kepingin
22. Mangibo-ibo = pasang muka sedih/minta dikasihani (pura-pura)
23. Mangenceh = suka pamer
24. Manganggagh (gh=r) = Menyombongkan diri/harta
25. Mancaghengeh (gh=r) = memuakkan/sok akrab/sok manja
26. Mangepek = Naksir pada perempuan
27. Mangumpat = Menyumpah karena kesal
28. Malunjak = menjadi-jadi/semakin
29. Manjaluak = mual
30. Maleseh = bersandar dibahu seseorang
31. Manyingkap = Membuka tudung saji/Membuka kain sarung
32. Batalangke = Perantara/berhubungan
33. Pokghol Bambu (gh=r) = Notaris swasta/Pengacara partikelir
34. Mangubit = mencabik makanan (dgn jari tangan.."daging ikan dsb ")
35. Indehoy = Berpacaran
36. Mancokik = Makan dengan rakus
37. Mangantagh Balanjo (gh=r) = Menyerahkan Mahar kepada Pengantin wanita
38. Gading-gading = pengawal Pengantin Laki-laki
39. Bapokat = Bermufakat
40. Oncop = makan/telan
42. Buto Hoghnop (gh=r) = buta huruf/miskin informasi
43. Batakal = berantam/berkelahi
44. Lanjagh (gh=r) = keterusan/semakin
45. Cemes = smash/sambar
46. Mangayap = Menantang
47. Bakombugh = Bercerita (gh=r)
48. Mandele = Lemas tak bersemangat
49. Kaghojo tuntung kapur = kerja sembarangan
50. Congok = rakus
51. Mantadaghah = Asyik makan saja (gh=r)
52. Manyonduk = Menyendok/menyontek
53. Mangendeng = nompang makan/tanpa diundang
54. Jontik = sedikit jalang/mentel/play boy
55. Bigham = Biru/lembam (gh=r)
56. Caodoh = bodoh/lugu
57. Sampughutan = sakit perut/diare (gh=r)
58. Bongak = bohong/dusta
59. Tabaliak = melotot
60. Kampunan = kepinginKabolean=Kelaparan sangat
61. Manyontung = menyindir/perkataan kasar
62. Tamonung = melamun/menghayal
63. Manyampan = jatuh telentang/gagal dalam sebuah permainan
64. Bamadu = beristri lebi dari satu
65. Tacaghengeh = sok manja/mentel
66. Kabolean = Kelaparan sangat
67. Manjampuk = menyela percakapan/memotong pembicaraan tiba-tiba
68. Mambuayo-buayo = berleha-leha/bermalas-malasan
69. Budak = anak kecil
70. Bacapuk-capuk = belang-belang
71. Togap = besar
72. Kuagak = kurasa/kutaksir/kayaknya
73. Pighik (gh=r) = lirik
74. Bughuk sungkah (gh=r) = rakus/segalanya dimakan/tanpa pantangan
75. Sampughutan (gh=r) = sakit perut/diare
76. Manyonggot = mengupah-upah/memberi semangat (dalam satu upacara adat)
77. Manyendegh (gh=r) = bersandar
78. Manyingkot = Tindakan nekad/bunuh diri
79. Papo = tak berharta/tak punya uang
80. Taghonggok = tertumpuk
81. Mancokik = Makan saja kerjanya/Mencekik
82. Talangkup = tengkurap
83. Talontang = telentang
84. Budak oncol = anak kecil yang menggemaskan
95. Tuntung kapugh (gh=r) = pekerjaan amburadul/tak teliti
96. Manggodo = Menggila/terlalu semangat
97. Manerge = Menggoda perempuan/PDKT
98. Eskete = tak bertegur sapa walau berhadapan/tak berkawan
99. Naik bulan = sedang hamil
100.Puako = gila/penyakit syaraf kambuhan
101.Taciko = sakit perut karena makan berlebihan (biasanya seafood)
102.Tacandak = tertangkap tangan/ketahuan
103.Tacolup = terendam/terperosok
104.Bughut (gh=r) = hernia
105.Baghah (gh=r) = Kanker
106.Cikuk an = bersendawa karena kurang minum sesudah makan
107.Teghap (gh=r) = Sendawa setelah kenyang.
108.Mamuncung = merengut
109.Ondak = mau
110.Batandang = bertamu
111.Mangendeng = nompang makan/tak diundang
112.Mandongus = Mengeluh/sikap penolakan atas perintah
113.Maninjo = Menjenguk
114.Ambal = Asyik/Sering/Berulang-ulang
115.Ampughas (gh=r) = sikap licik/penipu/pembohong
116.Pilo-pilo = lincah/gerakan sangat cepat dari seseorang
117.Mintogh (gh=r) = langsung/terus
118.Tapaghogok (gh=r) = tertangkap basah/terperosok


Creted by :
Mahasiswa Tanjungbalai yang bergabung dalam PERMATA (Perhimpunan Mahasiswa Muslim Tanjungbalai) http://www.facebook.com/#!/groups/284768128221565/

catatan :
Kosakata akan segera ditambahkan, bagi yang berminat menambahkan kosakata silahkan kirim ke
permata.muslim@yahoo.com

Panduan Program Hibah Bina Desa 2012

Silahkan dibaca dan dilakukan...

file:///D:/MAHFUZI%20IRWAN/2.%20Panduan%20Program%20Hibah%20Bina%20Desa.pdf

Thursday, 26 July 2012

Pemberdayaan Ibu Rumahtangga Lewat Pelatihan Kuliner Bersama SEMA UNIMED

Buntu Pane, 18 Juli 2012 : Ibu-ibu PKK Desa Sei Silau Timur foto bersama Senat Mahasiswa Universitas Negeri Medan 2012 pada Kegiatan Pengabdian Masyarakat
Mahasiswa sebagai pembawa roda penggerak bangsa memangkul tanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat.  Salah satu upaya menyejahterakan masyarakat bisa melalui pemberdayaan kaum perempuan di bidang kuliner.  Seperti yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Senat Mahasiswa Universitas Negeri Medan (SEMA UNIMED) yang melakukan pengabdian di Desa Sei Silau Timur Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan Sumatera Utara pada 18 Juli 2012.  Sesuai dengan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pengabdian, Senat Mahasiswa Unimed melakukan Pengabdian di Masyarakat dengan menyongsong tema “Menciptakan Wanita Kreatif di Bidang Kuliner”.
Kegiatan pengabdian ini mengangkat tema tentang kuliner karena mengingat semakin dekatnya Bulan Ramadhan , tujuannya agar dapat menyajikan kuliner yang berbeda dari puasa tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, pemahaman yang didapat masyarakat dari adanya kegiatan ini bisa dikembangkan menjadi bisnis rumahan yang dapat menambah penghasilan sehingga diharapkan masyarakat semakin sejahtera dengan pendapatan yang bertambah.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh sekretaris camat, kepala Desa Sei Silau Timur atau yang mewakili, ibu ketua PKK serta ibu-ibu dari delapan dusun di desa Sei Silau Timur.  Sedangkan kegiatan memasaknya dipandu langsung oleh lima utusan mahasiswa Universitas Negeri Medan jurusan Tata Boga dari Fakultas Teknik Unimed.
Ketua panitia pelaksana Rona Uli Sibarani menyampaikan dalam sambutannya bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah semakin berkembangnya kreatifitas dan keterampilan para ibu-ibu rumah tangga di desa Sei Silau Timur Kec. Buntu Pane Kab. Asahan dan nantinya diharapkan dapat berkembang menjadi salah satu usaha rumahan yang bisa menambah penghasilan demi peningkatan taraf perekonomian masyarakat. Hal senada juga disampaikan Ketua Senat Mahasiswa Unimed Agus Khoirul Umri Siregar.
Adapun masakan yang didemokan antara lain : Nouget Lele, Bika Singkong, Mie Kangkung dan Blue Saphire. Lele dipilih sebagai bahan utama nougat dikarenakan di Desa ini banyak terdapat lele yang biasa terdapat di kolam-kolam milik warga.  Begitu juga dengan bika singkong, singkongnya mudah didapat di daerah ini. Warga mengaku selama ini mengolah singkong hanya direbus ataupun digoreng.  Sehingga dengan adanya masakan Bika Singkong yang didemokan dalam kegiatan ini, masyarakat mendapat pemahaman baru dalam mengolah singkong.  Blue Saphire merupakan minuman khas dari Negara Thailand yang cocok dibuat untuk minuman berbuka puasa.
Antusiasme masyarakat dalam mengikuti kegiatan ini begitu terlihat dengan banyaknya kaum ibu dan beberapa remaja putri yang menghadiri kegiatan ini.  Saat kelima “koki” asal Unimed ini beraksi, para ibu juga tidak mau kalah ikut serta memasak menunjukkan antusiasmenya.  Setelah beberapa masakan selesai disajikan, para ibu yang hadir dipersilakan mencoba/mencicipi masakan yang telah dimasak bersama.
Kegiatan memasak di masyarakat ini bukan kali pertama yang dilakukan oleh mahasiswa Tata Boga karena sebelumnya pernah juga dilakukan di Aceh dan Tembung (Medan).  Kegiatan ini mendapat apresiasi dari piihak kecamatan seperti disampaikan langsung oleh Bapak Sekretaris Camat “kami sangat mengapresiasi kegiatan ini dan berharap kegiatan ini akan berlangsung kembali  di hari-hari lain di desa yang berbeda di kecamatan Buntu Pane ini demi peningkatan kreativitas ibu-ibu rumah tangga di kecamatan ini”.