TUJUAN PENDIDIKAN LUAR
SEKOLAH/PENDIDIKAN NONFORMAL
Bagi
sebagian mahasiswa Pendidikan luar sekolah/Pendidikan nonformal, memahami
tujuan pendidikan luar sekolah/ pendidikan nonformal itu sendiri agak terasa
sulit jika tidak menerima pemahaman mengenai tujuan PLS/PNF secara ilmiah
melalui artikel, jurnal, dan lain sebagainya. Kebanyakan mahasiswa menerima
pemahaman tentang tujuan PLS/PNF dari berbagai opini yang dilandaskan pada
pengalaman pribadi seseorang. Sebenarnya tidak menjadi masalah asalkan opini
tersebut mengacu kearah yang benar, menjelaskan tujuan PLS/PNF tepat pada
sasarannya, tetapi kebanyakan dari opini tersebut lebih banyak yang Ngebully PLS/PNF. Semoga tulisan yang
singkat ini dapat membantu semua orang dalam memahami tujuan PLS/PNF terkhusus
kepada Mahasiswa PLS/PNF yang masih bingung dengan jurusannya.
Menurut Saleh Marzuki (2010) Pendidikan nonformal adalah suatu kebutuhan karena di negara manapun di dunia ini pasti ada sekelompok orang yang memerlukan layanan pendidikan sebelum mereka masuk sekolah, sesudah mereka meneyelesaikan sekolah, ketika mereka tidak mendapat kesempatan sekolah bahkan ketika mereka sedang bersekolah.
Menurut Saleh Marzuki (2010) Pendidikan nonformal adalah suatu kebutuhan karena di negara manapun di dunia ini pasti ada sekelompok orang yang memerlukan layanan pendidikan sebelum mereka masuk sekolah, sesudah mereka meneyelesaikan sekolah, ketika mereka tidak mendapat kesempatan sekolah bahkan ketika mereka sedang bersekolah.
Sebelum mereka masuk sekolah (Pra
Sekolah), kita kenal pendidikan usia dini atau pendidikan anak usia dini yang
subjek didiknya bukan sekedar anak balita, anak yang berusia 0-6 tahun saja
melainkan juga para pengasuhnya baik orang tua maupun orang-orang lain yang
bertanggung jawab mengasuh mereka. Bagi mereka yang sudah menyelesaikan
sekolah, pendidikan dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan atau keterampilan
untuk mengimbangi perkembangan zaman,
baik di dunia kerja maupun bukan, serta kesempatan mengisi waktu luang,
pendidikan rekreatif dan pendidikan profesi. Bagi mereka yang tidak memiliki
kesempatan bersekolah dengan berbagai macam alasan, pendidikan ini diperlukan
untuk mengganti dengan pendidikan yang setara, atau pendidikan yang tujuannya
mengajarkan mereka mencari nafkah agar mereka dapat bertahan hidup secara layak.
Bagi mereka yang sedang bersekolah,
pendidikan ini berfungsi melengkapi atau menambah pengetahuan dan keterampilan
tertentu karena disekolah bisa saja
hanya sedikit pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh atau bahkan tidak
diperoleh sama sekali. Semua kebutuhan belajar yang diperlukan oleh
kelompok-kelompok tadi dimaksudkan untuk meningkatkan kecakapan agar dapat
mengatasi kesulitan-kesulitan hidup atau mengatasi tantangan lingkungannya baik
lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.
Santoso S.Hamijoyo menyatakan bahwa
tujuan pendidikan luar sekolah adalah supaya individu dalam hubungannya dengan
lingkungan sosial dan alamnya dapat secara bebas dan betanggung jawab menjadi
pendorong ke arah kemajuan, gemar berpartisipasi memperbaiki kehidupan mereka
(Santoso, 1983). Tujuan yang ingin dicapai ialah memperbaiki kehidupan atau
taraf hidup. Artinya Segala sesuatu yang dikerjakan orang-orang tersebut
hendaknya bermanfaat untuk kehidupan mereka dan bisa memperbaiki taraf hidup
mereka. Mereka bebas berbuat apa saja, mau belajar apa saja untuk
perubahan, asalkan yang dipelajari dan
dilakukan tidak melanggar norma-norma,
nilai-nilai kemanusiaan yang ada pada
masyarakat. Pernyataan agar individu
gemar berpartisipasi atau ambil bagian dalam berbagai aktivitas
kemasyrakatan menunjukkan bahwa yang ingin dibangun dalam kehidupan ini adalah
kecakapan manusianya, yang bertanggung jawab atas kesejahteraan dirinya dan
masyarakatnya.
Jansen (1981) mengemukakan bahwa
tujuan pendidikan luar sekolah, yang dalam istilah beliau disebut pendidikan
sosial adalah membimbing dan merangsang perkembangan sosial ekonomi suatu
masyarakat ke arah peningkatan taraf hidup (Jansen, 1983). Jika kita pahami
makna dari pengertian tersebut, ada makna yang sama dengan yang dikatakan
Santoso, yaitu pendidikan dan keterampilan apapun yang diajarkan hendaknya
dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Kita tidak perlu mengajarkan sesuatu
kepada masyarakat jika tidak mempunyai kelanjutan atau masyarakat tidak dapat
menggunakan sesuatu yang kita ajarkan untuk meningkatkan taraf hidup mereka.
H.A.R Tilaar menyatakan bahwa tujuan
pendidikan luar sekolah adalah menciptakan subjek pembangunan yang (a). Mampu
melihat sekitar, melihat masalah-masalah hidup sehari-hari, melihat potensi
yang ada baik sosial maupun fisik dan (b). Mampu serta terampil memanfaatkan
potensi yang ada dalam diri, kelompok, masyarakatnya dan lingkungan fisiknya
untuk memperbaiki hidup dan kehidupan masyarakatnya (Tilaar, 1983). Kemampuan
tersebut jelas memerlukan pendidikan dan latihan kepada individu ataupun
kelompok-kelompok yang ada di masyrakat atau komunitas tertentu.
Sumber Bacaan :
Jansen,
P. 1977. Paedagogik Sosial. Malang :
Lembaga Pengembangan Masyarakat Malang.
Marzuki, Saleh. 2010. Pendidikan Nonformal. Bandung : Remaja Rosdakarya
No comments:
Post a Comment